Kamis, 28 April 2011

Mengenal Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.)


 
Jahe sudah sangat familiar di kehidupan kita sehari-hari sebab jahe biasa kita gunakan sebagai pelengkap bumbu dapur dan juga sebagai minuman penghangat tubuh. Coba siapa yang tidak kenal dengan sirup jahe yang rasanya hangat dan dapat menyembuhkan suara kita yang serak atau hilang. (ini penting banget bagi penyanyi lho he..he..).  Juga minuman STMJ (susu telor madu jahe) yang biasa di jual di warung-warung pinggir jalan ataupun di restoran dan hotel mewah sebagai minuman yang dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh kita dan menghilangkan pegal-pegal atau capek-capek setelah lelah bekerja seharian.. 



Tanaman Jahe di daerah Aceh disebut dengan Halia, masyarakat Minangkabau biasa menyebutnya dengan si Padeh atau sipodah, di Jawa, Madura, maupun masyarakat Sasak menyebutnya dengan Jahe, Jae atau jhai. Sedangkan masyarakat Bima menyebutnya dengan reja, adapun orang Sumba menyebut dengan Alia.

Tanaman Jahe termasuk dalam famili Zingiberaceae yang mempunyai  batang semu tegak. Tingginya dapat mencapai 1 meter. Daunnya tunggal berbentuk lanset dengan panjang antara 10-25 cm dan lebar 1,5 - 2 cm. Tepi daun jahe rata, ujungnya runcing dengan pangkal tumpul dan berwarna hijau. Bunga jahe berupa malai yang tersembul di permukaan tanah dengan mahkota bunga berbentuk tabung berwarna kuning kehijauan.

Jahe tumbuh dengan baik di daerah tropis atau subtropis dengan ketinggian tempat 300-900 m diatas permukaan laut dengan curah hujan 2500-400 mm/tahun. Jenis tanah yang disukai adalah latosol, andosol dan regosol yang gembur.

Berdasarkan ukurannya, jahe terdiri dari 3 jenis, yaitu jahe putih besar yang basa disebut dengan jahe badak atau jahe gajah, jahe putih kecil biasa disebut jahe emprit dan jahe merah. Jahe Gajah biasa dipakai untuk bumbu dapur dan industri makanan dan minuman, sedangkan jahe emprit dan jahe merah digunakan untuk campuran obat dan jamu tradisional.
Bagian yang digunakan adalah rimpang jahe.

Kandungan Kimia dan efek farmakologi
-----------------------------------------------  
Berdasarkan buku-buku kesehatan yang saya baca antara lain "Tanaman berkhasiat Antioksidan""Ramuan Tradisional untuk Pelangsing Tubuh" karangan Hernani dan Mono Rahardjo,  karangan Drs. Bambang Mursito, Apt., M.Si., kandungan kimia dari rimpang jahe adalah senyawa fenolik seperti shogaol dan gingerol, seskuiterpen zingiberen, zingiberol, kurkumen, sesquiphellandren, zingeron, 6-dehidrogingerdion, gingerglikolipid dan asam organik (asam laurat, palmitat, oleat, linoleat dan stearaf), Vitamin A yang terkandung dalam jahe sebanyak 30 IU dan Vitamin C 4 mg. Selain itu jahe mengandung minyak damar, asam malat, asam oksalat dan gingerin.

Efek farmakologi dari rimpang jahe adalah sebagai antiinflamasi. Dalam bukunya tersebut diatas Drs. Bambang Mursito, Apt., M.Si, menyatakan bahwa pemberian oral serbuk dari rimpang jahe pada penderita rematik dan penyakit musculoskeletal dilaporkan telah menurunkan tingkat rasa sakit dan pembengkakan. Suatu penelitian di Cina melaporkan bahwa 113 penderita rematik dan sakit punggung kronik merasakan penurunan tingkat rasa sakit, penurunan pembengkakan tulang sendi dan perbaikan fungsi tulang sendi setelah disuntik dengan 5-10 % ekstrak rimpang jahe.

Manfaat Jahe
----------------  
Dari buku pintar saya ternyata terlihat bahwa kegunaan utama dari rimpang jahe adalah untuk menghangatkan badan , memperlancar pengeluaran keringat (diaforetik), obat memar (antiinflamasi), menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) serta menyembuhkan sakit kepala, kolestrol, rematik, sakit gigi dan gigitan ular. Selain itu rimpang jahe juga dapat  menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes, tricophyton rubrum dan Microsporum canis canis.
 Di Arab, Jahe dimanfaatkan untuk afrodisiak sedangkan di Cina jahe dipergunakan sebagai teh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar